Sejurus kemudian, si resepsionis berjalan menuju rangkaian bunga yang telah disiapkan.
Indra mengedarkan pandangannya ke arah sekitar. Lelaki itu menghampiri sebuah buket-buket bunga yang telah dirangkai serapi mungkin. Ada juga bunga-bunga yang masih tertanam dalam vas kecil dan mini. Indra tersenyum sinis melihat bunga kecil itu sembari berpikir sesuatu.
Indra menarik salah satu mawar dan menyesap aromanya. Lelaki itu membayangkan Airin yang susah payah berjalan menembus keramaian karena ia meminta Indra untuk pergi ke toko bunga dengan segera, padahal toko bunga juga tersedia banyak di pasar.
"Si Airin itu pasti akan menangis jika tau ada toko bunga di sini," gumam lelaki itu tersenyum puas.
Setelah membeli rangkaian bunga dan satu buah buket besar cantik dengan bunga mawar dan melati yang mendominasi, Indra segera membayarnya.