Airin mengalihkan tatapannya pada mobil Indra yang sudah sampai di halaman. Gadis itu membuka pintu mobil dan duduk di samping Indra yang duduk di kursi kemudi. Gadis itu nampak heran saat melihat Indra yang nampak tersenyum miring sembari menatap ke arah depan. Tapi Airin tak ambil pusing, tak berguna juga baginya.
Indra lalu mengalihkan tatapannya pada Airin. "Menarik," ujarnya menyeringai yang semakin membuat Airin mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Kenapa?" tanya Airin tak dapat menahan rasa penasarannya.
Indra lantas menatap gadis itu penuh arti dengan senyum sinis yang tak luntur.
'Jay sepertinya menyukaimu, Airin. Itu beruntung bagiku karena artinya sainganku untuk mendapatkan Julia tiada lagi. Dan lebih menariknya lagi, aku bisa membuatnya cemburu dengan berdekatan denganmu,' batin Indra.
Airin menatap Indra sembari berdesis. "Aneh," komentarnya.
"Apa kamu bilang?" tanya Indra setelah kembali dari pikirannya sendiri.