"A-apa?!" sentak Airin terkejut.
Indra tersenyum kecil lalu mengalihkan tatapannya pada Airin. "Kenapa? Raut wajahmu terlihat gugup sekali. Pfffft!" ledek Indra berusaha menahan tawanya.
Airin langsung mengalihkan tatapannya kesal. Ia mengeratkan lingkaran tangannya di leher Indra. Langkah demi langkah terus Indra pacu.
"Aku tak bisa bersenang-senang, setidaknya untuk sekarang. Aku masih sekolah, dan besok masuk hari pertama di semester ke dua," jelas Airin.
"Begitu? Kalau begitu, tiap hari libur saja kita bersenang-senang. Apa bisa?" tanya Indra.
Airin langsung mengerutkan keningnya dan menatap Indra aneh. Apaan Indra ini. Indra terlalu berbeda. Hal itu memang membuat benak Airin terus bertanya-tanya pertanyaan yang sama berulang kali. Tapi saat itu juga, Airin mendapatkan jawabannya, bahwa Indra bersikap sehangat ini padanya karena memang Indra memiliki tujuan tersendiri.