Langkah demi langkah, David terus pacu dengan pelan dan hati-hati. Seolah-olah, David tak ingin membangunkan sang gadis yang kini berada dalam gendongannya.
Meskipun David tahu, Ara bukanlah tertidur, melainkan tak sadarkan diri. Lelaki itu mulai menaiki tangga satu persatu, untuk menuju kamar Airin. Setelah itu, David masuk ke dalam kamar gadis itu dan membaringkan tubuh Airin dengan pelan di atas kasur single bed milik Airin.
David meluruskan punggungnya. Lelaki itu menghela nafas berat sembari menatap Airin penuh arti. Sejujurnya, keadaan kamar Airin sangat berantakan sekarang. Sepertinya, Ara melewatkan kamarnya karena mengira Indra belum bangun. Namun nyatanya, lelaki bermarga Andara itu sudah bangun dan malah keluyuran sembari memperhatikan Airin sedari tadi.