Indra terbelalak saat menyadari bahwa perlakuannya pada Airin terlalu kasar. Tangannya yang mencengkeram kedua bahu Airin langsung dilepaskan.
Lelaki itu menggerakkan mulutnya hendak mengatakan sesuatu ketika sadar Airin masih memegangi perut dan bahunya sembari meringis kecil.
"A-airin ... aku tak sengaja ...," ujar Indra merasa bersalah.
Airin langsung melayangkan tatapan tajam pada Indra. "Memangnya ada perlu apa sih?! Aku ingin istirahat!" tekan Airin murka.
"Ah itu—"
Dzzzzzrrrttt! Dzzzzrttt! Dzzzzrttt!
Perkataan Indra terputus saat suara getaran sebuah ponsel berbunyi. Airin langsung merogoh saku bajunya dan mengambil ponsel miliknya.
Di layar, terlihat ikon notifikasi panggilan masuk. Airin terhenyak saat melihat siapa orang yang kini menelponnya. Indra yang merasa mendapatkan peluang emas bercampur berlian lantas menarik ponsel milik Airin tanpa izin.