"Untuk apa? Cari saja alasan lain yang lebih logis. Tak perlu bersusah payah untuk membuat mereka menjadi lebih dekat." Julia mengalihkan tatapannya sembari melipat tangan di dada. Lagi pula, setau Julia, Jay menyukainya sedari dulu. Bukan hal mudah untuk membuat Jay beralih perasaan pada Airin.
"Lalu, apa kamu punya saran?" tanya Indra meminta usul.
Julia hanya terdian sembari berpikir. Rasa suka Airin terhadap Jay memang celah yang bisa digunakan untuk bercerai. Tapi itu mustahil akan membuat Pak Harry merubah keputusannya.
"Aku punya ide. Ini mungkin terlalu ekstrem. Tapi bisa merubah keputusan ayahmu," ujar Julia dengan tatapan menerawang.
"Apa itu?" tanya Indra mengangkat alisnya.
Julia tersenyum sinis. Gadis itu lalu mendekat ke arah Indra dan mulai membisikkan sesuatu di telinga lelaki itu.
***
Tepat jam sembilan malam, mobil yang dinaiki Indra sampai di depan rumah. Lelaki itu turun dari dalam mobil sembari menjinjing tas kerja berwarna hitam miliknya.