"Jay, selamat pagi," sapa Nyonya Sarah tersenyum. "Nah, Pak Windra, ini Jay, anak saya yang akan kuliah dan mengurus kerja sama bersama Pak Kevin di Australia."
Lelaki berseragam yang bernama Windra tersebut tersenyum ramah ke arah Jay sembari mengulurkan tangannya. Jay refleks membalas uluran tangan lelaki itu untuk berjabatan.
"Salam kenal, Tuan Jay. Semoga Tuan betah saat sampai di Australia nanti," ujar Pak Windra.
Jay tersenyum kecil. Pak Harry lalu menepuk bahu lelaki itu pelan. "Cepat masuk ke dalam mobil, Jay. Jangan sampai kamu ketinggalan pesawat. Tiket yang kamu pesan jauh-jauh hari jangan sampai berakhir sia-sia," peringat Pak Harry.
Jay mengangguk cepat. Sementara ia masuk ke mobil yang dibawa Pak Windra, sedangkan Pak Harry, Nyonya Sarah dan Indra—yang sedari tadi menampakkan wajah sinis—akan menyusul dengan mobil pribadi milik Pak Harry.