Brak!
Asya membuka pintu kamarnya dengan cukup keras. Gadis itu seketika melepas pegangannya pada koper, kemudian membantingkan diri di atas single bed. "Aku lelah," gumam gadis itu. Tubuhnya cukup terasa sakit dan pegal. Selain karena semalam tertidur sambil duduk saat mengusap rambut Crish, Asya juga semakin merasa pegal pada otot otot tubuhnya ketika terguling dari tebing. Untung saja tak ada luka berarti selain mual.
Klek!
"Asya! Syukurlah, kamu sudah pulang!" seru Alma melangkah dengan tergesa mendekati Asya. Di tangah wanita itu sudah ada sebuah piring dan spons berbusa. Sepertinya Alma tengah mencucii piring namun menghentikan aktifitasnya saat sadar dengan kepulangan Asya.
Asya mengerling tanpa beralih posisi. "Mama ...," ujar Asya tersenyum. Ia melihat benda yang kini dipegang Alma. "Ya ampun, Mama. Selesaikan pekerjaan Mama dulu!" peringat gadis itu tak habis pikir.
"Baiklah. Tunggu sebentar, ya," ujar Alma bangkit dan kembali ke tugasnya untuk mencuci piring.