Crish kembali duduk di sofa, mencengkeram rambutnya erat. "Aku tak tau dia di mana," lirihnya. Membuat Sean dan Asya saling tatap, tak mengerti.
"Aku khawatir saat tak mendapati keberadaanmu di villa ini, Asya. Aku pikir, antara kau dan Lathia terjadi perselisihan. Itu benar, 'kan?" tanya Crish masih menunduk, merenung.
Asya tak tau harus menjawab apa. Jika ia jujur, akan membuat Crish tentunya semakin tertekan dengan ketiadaan Lathia. Sedangkan, ia sendiri enggan berbohong.
"Jawablah," titan Sean mengusik lamunan Asya.
Gadis itu akhirnya pasrah. "Kami hanya bertengkar soal kamar tidur saja. Oh, ya, aku juga hanya tak ingin merepotkan kalian. Niatnya aku ingin menyewa villa lain, jadi jangan terlalu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja," jawab Asya dengan senyum palsunya.
"Menyewa villa? Memangnya kau punya uang?"