"Sean, apa kamu tak lelah memakan jagung terus?" tanya Asya ketika sadar bahwa Sean berulang kali memesan jagung bakar. Sementara, Asya hanya sanggup menghabiskannya empat jagung. Perutnya sudah bengah karena penuh dengan jagung.
"Tidak. Aku senang, ini salah satu makanan favoritku. Untuk apa aku merasa kenyang untuk sesuatu yang aku sukai," timpal Sean tak peduli.
Asya hanya menggelengkan kepalanya pelan. Seulas senyum hadir, sembari memandang wajah Sean dari samping. Lelaki itu fokus sekali, membuat Asya merasa gemas.
Sembari memakan jagung, Sean merogoh ponselnya untuk melihat jam. Baik Sean maupun Asya, keduanya tak memakai jam tangan sekarang. Sean terhenyak ketika menyalakan ponselnya. Selain jam yang semakin larut, beberapa panggilan beruntun yang tak terjawab datang dari Crish turut membuat Sean terkejut.
"Ada apa?" tanya Asya heran setelah menyadari perubahan wajah Sean.