"Kak Crish, mengapa kamu ingin kita sekamar? Padahal aku tak ingin mengganggumu, sungguh," tanya Sean sembari duduk di sofa, kemudian mengaduk coklat panasnya.
Crish yang sedari tadi menatap ke langit-langit menghela nafas berat. Lelaki itu mulai bangkit, kemudian menatap Sean penuh arti. "Aku ingin memperbaiki hubungan denganmu," jawab lelaki itu jujur.
"Maaf. Tapi aku rasa, hubungan kita baik-baik saja," sergah Sean tertawa garing. Ia tak habis pikir dengan alasan yang diutarakan Crish. Entah klise atau mungkin kekanak kanakan, yang jelas Sean tak bisa menghabiskan malam dengan bebas sekarang. Meski ia tak melakukan apapun, dan meski seharusnya ia bersyukur sebab Crish masih mau dekat dengannya.
