"Diam!" bentak Glen menatap Asya tajam, sukses membuat adiknya bungkam, kemudian menatap Glen dengan raut terkejut.
"Dia mengikutimu! Dia membuntutimu, Asya! Bagaimana kalau dia punya niat buruk untukmu?!" lanjut Glen masih membentak.
Asya mengalihkan tatapannya. Gadis itu kembali mengingat saat ia beberapa kali memergoki keberadaan pria dengan pakaian tertutup ini. Paling Asya ingat ketika ia pergi ke taman Loners seorang diri, saat ia mencari keberadaan uang 11 juta dari Sean yang hilang. Bahkan Asya dikejar, pemuda itu nampak seperti psikopat yang haus darah mangsanya. Untung saja waktu itu Asya berhasil kabur dan Crish menemukannya.
Meski Asya masih sangat ketakutan ketika tau bahwa ada pemuda yang mengikutinya, kini justru Asya merasa lebih penasaran. Mengapa pemuda itu selalu membuntutinya? Tentu ada alasan tersendiri, bukan tanpa penyabab. Karena itu Asya lebih tertarik untuk mencari informasi dari pemuda tinggi itu.