"Bagaimana keadaanmu?" tanya Crish, dengan tangan yang memegang stir kemudi. "Kamu sakit kemarin, keadaanmu juga drop."
"Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mengajakku bertemu," ujar Asya tersenyum kecil. "Aku mengambil cuti empat hari untuk istirahat."
"Oh? Apa tak apa-apa aku mengajakmu bertemu? Mungkin kita bisa pulang saja." Crish merasa tak enak.
Asya sontak menatap Crish dengan kedua tangan yang dikibaskan di depan, sekaligus kepala yang menggeleng cepat. "Tidak, kok. Aku bisa istirahat nanti, hehehe," ringis Asya tertawa gading.
"Baiklah ...," final Crish, lalu menghentikan mobilnya di tepi, parkir di sana.
"Eh? Sudah sampai?" tanya Asya keheranan. Crish tak menjawab, lelaki itu memilih keluar dari mobil.
Asya mengedarkan pandangannya. Ia baru sadar bahwa mobil Crish membawanya ke sebuah taman penuh pohon pinus, dengan pemandangan bukit menjulang penuh pepohonan.
Klek!