Sementara itu Sean tak tau dengan apa yang terjadi dengan Asya. Lelaki itu masih membeku dengan perkataan Asya yang mengatakan bahwa ia merindukan Sean. Apakah Sean harus percaya? Bukannya kesanggupan untuk tak menjalin hubungan lagi dengan Sean atau pun Crish, Asya malah menyatakan kerinduannya. Semakin membuat Sean frustasi. Ia berbalik badan, hendak memarahi gadis itu lagi, namun wajah amarah dengan alis tertaut itu langsung luntur, ketika melihat tubuh Asya sudah tergeletak tak berdaya.
Langkah Sean mendekati Asya dengan cepat. Lelaki itu menatap Asya penuh tanda tanya sembari menepuk pelan pipi gadis itu. "Asyara! Hey, bangun! Jangan pura pura kau!" ancam Sean, namun Sean terkejut saat sadar bahwa darah merah sudah mengalir dari hidung Asya, menegaskan bahwa gadis itu telah mimisan. Jangan lupakan, wajah pucat pasi gadis itu bak mayat tak bernyawa, kenapa bisa Sean baru sadar dengan kondisi gadis itu?