Crish menelan salivanya, ia beralih menatap wajah Asya, berada beberapa centi darinya. Wajah cantik gadis itu sukses membuat jantung Crish berdebar, wajah lelah yang menegaskan bahwa Asya ingin segera istirahat dari masalah yang ia alami tadi. Crish mendekat, mencium kening gadis itu lembut.
"Selamat tidur, gadis mengagumkan."
***
Sean menatap sebuah benda berbentuk tabung kecil dengan isi berwarna merah muda. Ia mengangkatnya di udara, posisi tubuhnya sekarang tengah berbaring di atas kasur. Sudah lama ia memandangi tabung itu. Sembari berpikir. Kenapa bisa lip balm itu ada di kamarnya? Apa dimasuki seorang gadis? Yang Sean ingat, mungkin Lathia yang datang ke kamarnya. Namun, untuk apa?
Klek!
Sean terperanjat, saat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka sendiri. Tak mungkin, Sean yakin ada seseorang yang dengan sengaja membuka pintu kamarnya tiba-tiba. "Hey! Siapa kau!" teriak Sean emosi, sebab ia tengah fokus berpikir, menerka-nerka dan tiba-tiba saja diganggu oleh seseorang.