Asya mengerjapkan maniknya untuk beberapa waktu saat dirasa kepalanya sakit sekali. Ia menatap atap-atap bercat putih, hingga Asya perlahan bangun. Tatapannya mengedar ke seluruh penjuru, Asya baru sadar bahwa sebuah jas sudah membalut tubuhnya. Ia terdiam sejenak. Asya tau itu jas milik Crish. Kemudian tatapannya beralih pada seorang lelaki jangkung yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.
Entah sudah berapa lama Asya tak sadarkan diri. Ia kesal pada dirinya sendiri. Mengapa mendadak lesu akhir-akhir ini? Langkah gadis itu terarah menuju Crish dengan jas yang menutup kedua bahunya. "Pak Crish ...," panggil Asya parau.
Crish yang saat itu tengah memasak langsung melirik. "Oh, kamu sudah sadar?" tanyanya. Dengan cepat Crish mematikan kompor, lalu berjalan mendekati Asya. "Apa kamu baik-baik saja? Sepertinya sakitmu belum juga sembuh, ya," ujar Crish.