"Kamu mau pesan apa?" tanya Crish sembari memegang sebuah buku menu, lalu membacanya.
Asya yang kini duduk di depan Crish hanya membaca buku menu dengan teliti. Ini pertama kalinya ia memesan makanan mewah seperti itu. "Eum ... Aku pesan yang ini saja," pinta Asya pada pelayan cafe.
"Hanya itu?" Crish mengangkat sebelah alisnya heran.
"Eum! Ya. Aku tak begitu lapar, lagi pula aku sudah makan bubur tadi," jawab Asya enteng, hingga si pelayan kembali pada tempatnya untuk menyiapkan makanan yang dipesan.
Crish tersenyum kecil melihatnya. Bagus, ia berhasil menghibur gadis itu. Nampak dari wajah Asya yang sudah bersinar seperti biasa. Ngomong-ngomong, setelah memulai kesepakatan, Crish mengajak Asya ke mall terlebih dahulu. Lelaki itu membelikan Asya baju dan mantel. Bahkan, rambut Asya sudah sangat indah sekarang dengan lipstik peach yang menghiasi bibirnya. Sangat cantik, hanya itu yang bisa Crish rasakan. Ia tak bisa berkata-kata kalau ia berhadapan dengan gadis seperti Asya.