"Mama tak apa-apa, 'kan?" tanya Sean dengan nafas terengah-engah.
"Mama baik-baik saja," jawab Sonya.
Sean merogoh saku dan mengambil ponselnya. Lelaki itu mengklik layar beberapa kali. "Sebaiknya, aku lacak saja nomor Mama lewat sinyal GPS." Sean mengutak atik ponselnya, hingga akhirnya ia bisa menemukan letak keberadaan ponsel Sonya dengan mudah.
"Lho?" Sean mengerutkan keningnya, membuat Sonya penasaran. "Ponselnya tak jauh dari sini," gumam Sean heran. Ia melirik ke arah Sonya serius. "Mama tadi ke lantai dua, ya? Untuk apa?" tanya lelaki itu.
"Eum ... Mama ...," Sonya nampak kesulitan menjawab pertanyaan Sean. Ia tersenyum malu. "Mama memikirkan Lia ... Tanpa Mama sadar Mama sudah ada di lantai dua ...," jawab Sonya meringis.
Sean melotot. "Apa? Memikirkan Lia?" Sean menatap Sonya tak habis pikir. "Untuk apa Mama memikirkan gadis itu?"