"Ibumu ... belum kembali?" tanya Asya dengan tatapan yang mendadak tegang.
Sean tersenyum dalam hati saat melihat raut wajah Asya yang nampak khawatir saat Sean mengatakan bahwa Sonya belum kunjung kembali dari toilet. "Bagaimana? Aku ingin kamu membantuku, aku tak bisa berpikir positif di sekolah ini," pinta Sean serius. Tanpa mereka berdua sadari, Crish yang duduk di kursi panitia melirik ke arah mereka. Jangan lupakan juga, Reina menatap ke arah mereka berdua diam-diam. Gadis itu semakin mengepalkan tangannya, rasa cemburu di benaknya menggebu-gebu. Namun, Reina tak bisa melakukan apa-apa.
Asya masih terdiam sembari berpikir. "Tapi ... aku harus membagikan makanan ini dulu," ujar Asya memperlihatkan keranjangnya yang berisi kotak bekal yang banyak.