Saat ia membuka mata, ia mengerjapkan matanya berkali kali karena merasa asing dengan tempat itu.
Sebuah kamar berukuran besar dengan berbagai macam lukisan besar di dinding. Melati memijit pelan pelipisnya, ia mengamati sekitar, ia menatap keluar jendela dan mendapati begitu banyak pepohonan di luar.
Melati berlari keluar, ia menuruni tangga untuk mencari pintu keluar. Dan sialnya, ada begitu banyak ruangan di tempat ini hingga sulit baginya untuk menemukan jalan keluar.
Melati mendekati jendela, berharap ia bisa keluar saja dari jendela. Namun sayangnya, semua jendela di setiap ruangan yang ada di sana, terkunci dengan rapat dengan pola kunci yang ia tidak pahami.
Melati terus berlari dan mencari, hingga ia menemukan seseorang tengah memasak di dapur.
Seorang wanita tua dengan rambut putih dan celemek yang terpakai dengan rapi ditubuh gemuknya.
Melati mendekati wanita itu, ia memegangi gagang sapu yang berada di dekat pintu dengan erat.
