Empat puluh hari pun tak terlewatkan tanpa ia rasakan. Bukannya ia cepat-cepat menemui sang Kyai supaya dinikahkan dengan putrinya. Ia malah tetap dengan santai sholat berjamaah di shaf pertama, ia sudah melupakan niatnya yang awal.
Sekarang malahan sang Kyai yang dengan sendirinya mendatangi sang santri putra. Sang Kyai pun berkata kepada sang santri putra.
"Nak, kok tidak segera datang ke rumah?", tanya Sang Kyai.
"Ke ndalem Kiai maksudnya?", sang santri putra pun malah balik tanya. Ia tidak ingat niat awalnya untuk menikahi putri sang kyai.
"Ia, kan kamu akan saya nikahkan dengan putri saya", terang sang kyai.
"Eh, maaf Pak Yai. Saya sudah sholat berjamaah di shaf pertama, kok cuma diberi putri Kyai. Seharusnya lebih, didalam hadist Rasulullah disebutkan bahwa orang yang berjamaah selama 40 hari tanpa putus, jaminannya surga. Ini Pak Kyai, malah cuma mau diganti dengan seorang wanita".