Cklek!
Reyhan hanya melirik sekilas ke arah pintu yang baru saja terbuka. Dari balik pintu, muncul Lusi dengan wajah ditekuk.
Lusi menghampiri Reyhan sambil cemberut. Gadis itu pun duduk di karpet bersama Reyhan yang tengah sibuk dengan laptopnya.
"Lo tuh kalo masuk, ketuk pintu dulu," ucap Reyhan pelan.
Mata Lusi langsung menyipit, dan otomatis ia menoleh menatap Reyhan bingung.
"Sejak kapan aku harus ketuk pintu kalau mau masuk ke kamar kamu?" tanya Lusi bingung.
"Nggak usah mikir kejauhan! Takutnya gue lagi ganti baju, atau lagu ngapain." sahut Reyhan tanpa menoleh ke arah gadis itu.
"Ya gimana aku nggak mikir jauh, biasanya kamu nggak pernah keberatan gitu kalau aku masuk kamar kamu tanpa permisi. Lagian, tadi kamu itu lagi nggak ganti baju, 'kan?!" gerutu Lusi.
Reyhan menghela napas panjang, ia lebih memilih mengabaikan ucapan Lusi, daripada nantinya mereka harus berdebat panjang lebar.
"Rey, kita jalan yuk, udah lama banget keknya kita nggak jalan."