Bab 37
Heru, Seno serta Erik sudah tiba di dalam rumah. Mereka disambut oleh Helena yang sedang menyusun hidangan makan malam di ruang makan seorang diri.
"Assalamualaikum," salam ketiganya berbarengan.
"Waalaikumsalam, kalian sudah kembali, mandilah dulu! Setelah itu kita makan malam bersama," ujar Helena.
Ketiganya duduk di meja makan menonton Helena yang dengan cekatan menyusun piring dan sendok di meja.
"Joya di mana, Ma?" tanya Erik karena biasanya Joya suka membantu mamanya menyiapkan makan malam.
"Baru aja masuk ke kamar, pusing katanya," jawab Helena.
Mendengar kata pusing, Erik langsung berlari ke kamarnya. Dia sangat khawatir dengan kesehatan Joya akhir-akhir ini. Tubuhnya begitu ringkih dan rapuh. Padahal sewaktu masih gadis, dia itu seorang gadis yang sehat dan bugar.
Mungkin karena faktor pikiran juga membuat Joya seperti itu. Erik mengejek pintu kamar yang terkunci sambil memanggil nama istrinya.