Bab 97
Semuanya menunggu jawaban Seno, terutama Dayu. Seno menarik napas sejenak sebelum menjawab dengan suara tegas.
"Waktu itu aku sedang khilaf, Ma. Aku sedang bingung dengan permintaannya Dayu yang ingin tinggal terpisah dari Mama dan Papa. Aku yang bodoh terlalu menuruti nafsu lalu meluapkan pengorbanan Dayu selama mendampingiku. Ah, seandainya waktu bisa di ulang. Aku takkan mungkin melakukan hal terkutuk itu, Ma."
"Jadi sekarang dia belum memberikan keputusan?" tanya Heru lagi.
Seno menggeleng dan berkata kalau dia sudah mengirimkan pesan pada Amelia untuk memberi jawab secepatnya. Jika sampai besok dia tak memberikan keputusan, maka Seno akan pulang ke Jakarta dan membiarkan Amelia menanggung semuanya sendiri.
"Tapi Seno, apa itu tidak terlalu kejam. Bagaimanapun dia sedang mengandung anakmu," ingat Helena.
"Tidak, Ma. Sebelum anak itu lahir dan dilakukan tes DNA, aku tidak akan mengakui kalau anak yang dikandungnya itu adalah anakku!" jawab Seno tegas.