Bab 96
Erik mengejar langkah panjang Joya yang berjalan di depannya. Sementara Seno hanya tersenyum merasa lucu melihat kecemburuan adiknya pada Joya.
"Dasar bucin!" kata Seno seraya menggeleng. Dia memilih duduk di ruang tamu untuk beristirahat.
Sementara itu, Joya dan Erik sudah berada di dalam kamar. Erik masih penasaran dengan kenangan Niya. Dia merasa cemburu bila tak berada di dalam kenangan itu. Sedangkan Joya sengaja menggoda suaminya yang super pencemburu itu.
Dia gak mau menjawab pertanyaan Erik yang penasaran menunggu.
"Sayang, kamu teringat kenangan dengan siapa? Ada mas gak di dalamnya?" Erik masih terus berusaha meminta jawaban.
Joya pun merasa kasihan, lalu dengan senyum manis di peluknya Erik sambil menjawab kalau dia teringat dengan Hindun, mamanya tercinta yang kini sudah tiada. Cemberut di wajah Erik pun menghilang berganti dengan senyuman.
"Kamu nakal, ya, Yang. Ngerjain aku terus?" Rajuk Erik.