Bab 354
Keempat pasang mata itu memandang tak percaya pada hasil prakarya yang sudah susah payah mereka buat selama dua jam yang lalu. Hari itu siswa kelas sebelas sedang mengerjakan tugas dari guru mereka di aula sekolah.
Kelompok Matahari membuat sebuah miniatur berbentuk gunung berapi yang kini sudah tak berbentuk lagi. Padahal ruangan itu sudah kosong sejak tadi.
Entah siapa yang telah masuk diam-diam dan merusak hasil karya mereka. Sang ketua kelompok, Zaskia Aulia atau lebih sering dipanggil Kia itu mendekat pada meja yang sudah berantakan itu.
Matanya menyelidik dan mengamati setiap barang yang ada di sana dengan detail. Seringainya muncul di sudut bibir saat menemukan sebuah pena yang tergeletak di tepi meja.
"Ahmad Zainuddin, sekarang kau tak akan lepas dari kemarahanku!" desisnya penuh amarah. Kepalanya menoleh pada ruang OSIS dan mulai berjalan menuju ke sana.