Bab 349
Aku yakin kalau Ivan lah pelakunya, langsung saja aku hubungi dia minta untuk ketemuan malam ini juga. Dia setuju, dan kami janji bertemu di kafe dekat rumahku saja.
Aku pun bergegas pergi lagi dengan mengendarai motor ke sana. Aku harus memaksanya untuk mengakui kejahatannya. Padahal aku sudah cocok bekerja bersama dia. Tak kusangka dia ternyata kaki tangannya Kania.
Aku bergegas menuju ke kafe yang letaknya tak jauh dari rumah. Sesampainya di sana, aku harus menunggu beberapa menit lagi sebelum Ivan datang.
Malam itu dia datang dengan memakai pakaian santai, senyumnya mengembang melihatku yang sudah menunggu kedatangannya.
"Eva, ada apa sampai meminta bertemu malam-malam begini?" tanya masih dengan senyumnya yang mengembang.
"Apa maksud kamu menyadap WA aku, Van?" tanyaku langsung tanpa basa-basi lagi.
Ivan terlihat kaget, senyum di wajahnya pun menghilang. Aku menatapnya dengan tajam, rasa benci mendadak muncul di hatiku.
