Bab 346
"Kenapa?" tanya Kak Sandra masih dengan wajah serius.
"Kena kamu, Kak," batinku senang.
"Kenapa, sih, Va? Jangan bikin kakak penasaran, deh!" seru Kak Sandra mulai merasa kesal.
"Bisa-bisa jatah air mereka Kakak habiskan untuk mandi. Terus mereka harus pakai air apa? Mendingan jangan, deh, Kak," ejekku sebelum dia mulai meledekku lagi.
"Kamu kira Kakak ikan paus yang butuh air banyak untuk berendam," sahutnya sewot.
"Bukan aku yang ngomong kalau Kakak itu ikan paus, ya. Ada lagi yang lebih cocok dari ikan paus, yaitu ...." Aku sengaja menggantung kalimatku.
Kak Sandra penasaran menunggu kelanjutannya, matanya tak berkedip memandangku. Aku hampir saja tak sanggup menahan tawa.
"Yaitu apa? Jawab Eva! Jangan buat Kakak penasaran!" serunya karena aku masih saja bungkam.
Aku berdiri dan bersiap untuk kabur ke luar kamar.
"Cuma kayak ... emaknya ikan paus, ha-ha."
Aku langsung kabur meninggalkan Kak Sandra yang marah-marah karena merasa di bohongi.
