Bab 335
Dafi masuk ke dalam warung, lalu keluar lagi dengan membawa sebotol air mineral dan sepotong roti. Dia memberikan roti tersebut padaku.
"Terima kasih," ucapku dengan canggung menerima pemberian Dafi.
Aku memakan roti pemberian Dafi dengan perlahan. Namun, kulihat Mama dan Kak Sandra menunggu di pintu gerbang pemakaman. Melihat hal itu aku segera menghabiskan roti dalam sekejap.
Kasihan Mama jika berada lebih lama di sini. Hatinya pasti sangat hancur dan bersedih sama seperti diriku.
" Ayo kita pulang!" ajakku. Aku pun melangkah tanpa menunggu Dafi lagi.
Dafi mengikuti langkahku ke parkiran mobil, Mama dan Kak Sandra segera masuk dan duduk di kursi tengah. Sedangkan aku duduk di depan menemani Dafi yang berinisiatif menjadi supir kami hari ini.
Tak ada percakapan sepanjang perjalanan, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri.
Saat seperti ini, aku kembali teringat perbincangan kami kemarin.