Bab 328
Selesai bicara, Kania pergi meninggalkanku begitu saja, aku terpekur mendengar ucapannya barusan. Memang benar Hafiz tak pernah menanggapi apapun yang kulakukan padanya.
Surat itu! Benar, surat itu adalah bukti kalau dia menolakku. Dia selalu membuang surat dariku begitu saja tanpa membuka apa lagi membacanya sama sekali.
Ternyata apa yang dikatakan oleh Kania itu benar. Aku pun meremas surat yang seharusnya kuberikan pada Hafiz, lalu membuangnya pada tempat sampah yang ada di dekatku.
Kecewa rasanya saat semua usaha yang baru kita mulai sudah gagal dan tak mungkin. akan berhasil. Aku pun mulai melangkah menuju ke kelasku, tapi aku merasa ada seseorang yang mengawasiku.
Aku berbalik dengan cepat, tak ada siapa pun di situ. Mungkin hanya perasaanku saja, lebih baik aku cepat kembali ke kelas. Bergegas aku menuruni anak tangga dan keluar dari gedung fakultas Hukum.
Sampai di fakultasku, langsung saja aku naik ke lantai dua di mana kelasku berada.