Bab 323
Saat jam istirahat tiba, Putri mengajakku dan Dina untuk jajan di Fakultas Tehnik saja.
Alasannya, selain rasa makanannya lebih enak, katanya di sana cowoknya ganteng-ganteng. Tidak seperti cowok di fakultas ekonomi.
"Sudah berwajah pas-pasan, gayanya selangit," bisik Putri takut terdengar oleh yang lain.
Ada-ada aja si Putri itu, tapi boleh juga sekali-sekali main ke kantinnya anak tehnik. Aku pun setuju dengan ajakan Putri, kami memilih jalan dari belakang gedung fakultas kami agar lebih cepat sampai.
Benar saja apa yang dikatakan oleh Putri tadi. Banyak cowok ganteng di sini, lumayanlah buat cuci mata, pikirku.
"Wah, mimpi apa kita semalam. Kedatangan tiga bidadari cantik dari sorga," celetuk seorang cowok yang duduk di pojokan kantin.
"Dah cuek aja, gak usah didengar," kata Putri sambil mengamit tanganku.
Kami memilih duduk di dekat jendela besar setelah memesan makan dan minuman pada pemilik kantin.