Bab 268
Karena ada Mama dan Papa Faris di rumah, sesuai kesepakatan Rania dan Faris terpaksa tidur sekamar.
"Kamu tidur di kasur, biar Mas tidur di sofa!"
Rania menggedikkan bahunya tak perduli, dibaringkannya tubuhnya mencoba untuk tidur. Namun matanya tak juga kunjung juga terpejam.
Bosan tidur miring ke kiri, Rania membalik tubuhnya ke kanan. Dan matanya langsung bertatapan dengan Faris yang juga sedang menatapnya tajam.
Rania mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Mencoba memejamkan matanya agar kantuknya datang. Pada akhirnya Rania mengalah, Rania turun dari kasur dan berjalan keluar kamar.
"Mau ke mana?" tanya Faris.
Rupanya Faris juga belum tidur seperti dirinya.
"Ambil minum Mas, aku haus. Mas mau juga?"
"Boleh, kalau gak keberatan bikinin kopi juga ya!"
Rania menyipitkan matanya heran.
"Mas mau ngerjain laporan aja sampai ngantuknya datang!" terang Faris seolah tahu keheranan Rania.