Bab 256
"Begini, Mbak. Sebelumnya maaf, saya mau bertanya. Ehm, apa anak yang bersama Mbak itu benar anaknya Mbak?" Mbak Ana bertanya dengan hati-hati padaku. Tampak keraguan di wajahnya.
Sebelum menjawab, kuedarkan pandangan kesemua orang yang hadir disitu. Aku bisa menebak apa maksud mereka sebenarnya.
Pasti mereka telah membaca atau mendengar berita hilangnya Boy dari rumah yang dikuasai Aldo.
"Sebelum saya menjawab, boleh saya menelepon beberapa orang yang juga akan menjawab pertanyaan Mbak tadi?" tanyaku sambil tersenyum.
Mbak Ana melihat pada yang lain kemudian mengangguk. Aku pun segera menghubungi Yasmin, Bang Dharma, dan Pengacaraku, Pak Adrian. Aku meminta mereka untuk datang secepatnya ke kontrakanku.
Setelah menutup panggilan, aku permisi ke kamar untuk memanggil Bi Inah. Mulanya aku hendak membawa Boy, tetapi dia sudah tertidur dengan pulasnya.
Lagi pula tak baik membawa anak kecil ke luar rumah saat sudah tengah malam begini.
