Bab 249
Malam pun tiba dan seperti rencana semula, aku mulai bersiap saat Asih sudah terlelap. Asih mendengkur dengan kerasnya seperti kemarin malam.
Aku pun mulai mengawasi rumah bekas gudang itu dari jendela dapur. Masih gelap dan tak ada cahaya lampu ataupun bayangan yang melintas di dalam rumah itu seperti yang kulihat kemarin malam.
Setelah mengawasi selama setengah jam, aku pun memutuskan akan memeriksa ke rumah kosong bekas gudang tersebut. Aku pun keluar dari pintu dapur dan mulai berjalan mendekati rumah itu.
Udara dingin langsung terasa, padahal aku telah memakai jaket tebal. Dengan mengendap aku mendekati rumah bekas gudang tersebut. Gelap dan sepi serta sedikit menyeramkan bagiku malam ini.
Kucoba membuka pintunya, tetapi ternyata dikunci. Sayang sekali aku tak mempunyai kunci duplikat rumah ini. Pasti kuncinya ada pada si Aldo.