Bab 248
"Eh, Mas Boy sudah ganteng. Makan yang banyak ya, biar cepat besar dan ganteng kayak papa Aldo!" cerocos Asih.
"Ada tamu, ya, Mbak?" tanyaku saat dia meletakkan baki di atas meja makan.
"Iya, pacarnya Tuan Aldo baru datang. Sekarang sedang berada di kamar tuan," jawab Asih santai.
Luar biasa, wanita seperti apa pacar barunya Aldo itu sampai berani masuk ke kamar pria yang bukan muhrimnya. Sedang apa mereka berdua di dalam kamar? Pikiranku jadi mengembara kemana-mana.
Ini gak bisa dibiarkan, aku gak mau rumahku jadi tempat berbuat dosa. Aku harus mencari cara agar mereka tak berduaan lagi di dalam kamar.
Kulihat Asih sedang asyik di depan kompor, segera kutarik gelas berisi susu yang sedang diminum oleh Boy. Lalu kutumpahkan ke meja dan lantai membuat Boy menangis kencang.
"Kenapa dia, Sum?" tanya Asih kaget.
"Susunya tumpah, Mbak. Biar aku diamkan dulu, ya, Mbak!" sahutku lalu menggendong Boy yang masih menangis.