Bab 238
"Sebaiknya Anda bicara jujur, Nyonya! Di mana Reina anda sekap!" tanya polisi dengan dingin.
Reina di sekap, aku menyekap Reina? Gila, ini sudah keterlaluan. Tanpa menjawab pertanyaan polisi, aku beranjak hendak masuk ke kamar. Namun, dua orang polisi tadi tak melepaskan tanganku.
"Lepaskan aku! Apa-apaan ini? Aku tak mengerti apa maksud kalian!" Aku memberontak sambil berteriak histeris.
Boy yang melihatku berteriak jadi ikut menangis kencang. Melihat hal itu, Aldo pun berbicara pada kedua polisi yang menahanku.
"Lepaskan dulu, Pak. Meysa gak akan mungkin kabur. Kita bicarakan dulu semuanya baik-baik!"
Kedua polisi itu pun melepaskan tanganku, aku berlari menggapai Boy. Kupeluk dia agar tangisnya berhenti.
"Cup-cup, Sayang. Sudah jangan menangis lagi, Mama gak apa-apa, kok," kataku sambil memeluk Boy dengan erat.
"Aldo, sebenarnya apa yang terjadi? Mengapa kalian menuduhku menyekap Reina?" tanyaku pada Aldo.