Bab 237
Reina tak kunjung kembali, aku mulai merasa resah. Sebenarnya siapa mereka ini? Masa Reina bisa berteman dengan orang-orang bertampang preman seperti ini?
"Reina, cepatlah kembali!" gumamku mulai merasa kesal.
Hampir setengah jam kemudian, Reina baru kembali dari toilet. Aku menarik napas lega, akhirnya rasa khawatir yang kurasakan sejak tadi perlahan mulai menghilang.
Kulihat Reina mengangguk pada keempat temannya yang langsung berdiri dari kursinya masing-masing.
"Non Meysa, Non Reina, kami pamit dulu. Jika acaranya akan dimulai, jangan lupa beri kabar pada kami!" ucap, seorang yang bertato naga di lengan kirinya.
"Oke," jawab Reina.
Mereka pun pergi tanpa bersalaman layaknya teman yang sudah lama tak bertemu. Aku juga sedikit merasa janggal dan langsung kutanyakan pada Reina.