Bab 234
Keesokan harinya, aku telah bersiap untuk pergi ke kantor Pak Hutama. Hari ini aku akan mengurus semua dokumen yang diperlukan untuk pengalihan nama dalam berkas warisan yang diberikan Mas Richard.
Aku memang meminta pada Pak Hutama, agar mengalihkan hak harta warisan menjadi atas nama anakku, Boy. Entahlah, rasanya itu lebih aman kurasa.
Setelah semua urusan selesai, aku kembali ke rumah. Ternyata kejutan yang tak kuharapkan telah menanti di sana.
Di ruang tamu sudah duduk dengan santainya, orang yang tak ingin kutemui saat ini. Aldo, suami Reina itu berdiri menyambut kedatanganku.
"Meysa, apa kabar? Maaf kalau aku tak datang saat pemakaman suami kamu. Soalnya Reina tak memberitahuku waktu itu," katanya.
"Tidak apa, ada keperluan apa sampai kamu kemari?" tanyaku tanpa memandang wajahnya. Aku duduk di seberang kursi yang diduduki olehnya Aldo.