Bab 233
Mencari pembantu baru? Sebenarnya aku sempat terpikir, sih. Kasihan Bi Inah jika harus mengurus semuanya. Belum lagi dia harus menjaga anakku.
Sepertinya, aku memang harus mulai memikirkan saran Reina.
"Susah mencari yang cocok sekarang, Rein. Aku takut nanti pembantu yang kudapat gak sesuai dengan harapanku selama ini," keluhku
Wajah Reina mendadak sumringah mendengar perkataanku. Dia berdiri lalu mendekat dan berjongkok di hadapanku.
"Bagaimana kalau aku saja yang bekerja di rumah kamu, Mey?" tanyanya.
Tentu saja aku kaget mendengarnya, tak pernah kubayangkan kalau suatu saat nanti, sahabat sekaligus orang yang pernah berkhianat akan menjadi pembantu di rumahku sendiri.
"Kamu serius, Rein? Bukannya kamu sudah bekerja di tempat lain?"
"Iya, tapi aku gak betah di sana. Majikanku cerewet dan pelit. Terima aku bekerja di sini, ya, Mey. Aku janji akan bekerja dengan rajin dan sungguh-sungguh!" desak Reina.