Bab 232
Seminggu kemudian, kesehatanku mulai membaik. Dibantu Bi Inah, aku bangkit dan berjuang agar cepat sembuh dari luka operasi dan luka karena kecelakaan itu.
Aku sedang berada di depan ruang ICU, setelah tadi sempat menjenguk bayiku sebentar.
Rencananya besok aku dan bayiku akan pulang ke rumah. Terpaksa aku harus meninggalkan Mas Richard yang belum sadar juga dari komanya. Kata dokter, benturan di kepalanya sangat keras membuat keadaannya sangat parah.
"Meysa! Ya ampun. Aku gak nyangka kita bisa bertemu di sini. Kami ngapain, Mey. Oh, perut kamu sudah rata, berarti kamu sudah melahirkan, ya? Apa anakmu, Mey. Cowok atau cewek?" berondong Reina dengan berbagai pertanyaan.
Aku menoleh pada Reina yang tiba-tiba saja muncul di sampingku. Entah dari mana dia tahu keberadaanku di sini.
"Hmm, seperti yang kamu lihat, Rein," jawabku singkat saja.
"Kamu gak suka bertemu denganku, ya, Mey. Aku minta maaf, ya. Sungguh aku tak bermaksud menyakiti kamu. Aku ...."