Bab 218
"Baik, Bu," sahut si tukang parkir sambil menerima kartu nama yang Joya berikan padanya.
Joya pun segera pamit dan memacu mobilnya menuju ke rumah. Shasa yang duduk di sampingnya sesekali menoleh ke belakang di mana Jihan duduk.
"Tante kenapa, kok wajahnya sedih begitu?" tanya Jihan pada akhirnya.
Ajaib, Shasa tersenyum lalu menjawab kalau dia tak apa-apa. Joya hanya melirik sekilas lalu berlagak tak peduli. Shasa kembali menoleh pada Jihan.
"Jihan kelas berapa, Sayang?" tanya Shasa.
"Kelas satu, Tante."
"Anak Tante mungkin sekarang sudah kelas dua, beda setahun dengan Jihan," sambung Shasa lagi.
"Di mana anak, Tante?"
"Di Jakarta, ikut sama papanya," jawab Shasa pelan.
"Oma Kakak juga ada di Jakarta. Mbak Luna sama Mas Fatih juga ada di sana," beritahu Jihan.
"Ohya, di daerah mana?" tanya Shasa dengan antusias.
"Di ... ehm, kakak lupa. Di mana Oma tinggal, Ma?" tanya Jihan pada Joya.
"Di Kebon Jeruk," jawab Joya singkat.
