Bab 211
"Kalau begitu, tunggu, ye. Saye nak menyalin baju, sekejap je."
Maharani berlari masuk ke rumahnya. Baru aku bisa bicara dengan leluasa pada Mama.
"Mama apa-apaan, sih? Ngapain juga mengajak Maharani ikut. Aku jadi merasa gak nyaman, Ma!"
"Sudah, coba di nyamanin aja. Rani gadis baik, sayang lagi sama Husein. Siapa tahu bisa jadi Mama pengganti buat Husein!" jawab Mama sambil cekikikan.
"Mama, baru juga tiga bulan kita disini, sudah mulai calon menantu aja!" gerutuku.
Mama hendak membalas tapi Maharani keburu keluar dan berjalan menuju ke mobilku.
"Duduk di sini aja, Rani. Sambil memangku Husein!" suruh Mama sambil membuka pintu depan.
"Lho, Makcik tak ikut? Kalau macam tu, saye tak jadi juge lah!" sahut Maharani.
"Gak apa, sekalian jagain Husein. Kasihan kalau cuma berdua dengan papanya!" alasan Mama membuatku geleng kepala.
"Oke lah kalau macam tu. Saye masuk ya, Makcik?"
"iya, masuklah. Syam, hati-hati jangan ngebut!" pesan Mama.