Bab 209
Melihatku dibekap dan diseret paksa ke dalam, Mbak Shasa bangkit dari duduknya. Aku masih bisa melihatnya mencoba berdiri tapi tangannya di tarik oleh Mas Marcel. Akibatnya Mbak Shasa malah terjatuh dan kepalanya menghantam meja di depannya.
Melihat hal itu aku mencoba melepaskan diri dari pria yang membekapku. Aku berhasil lepas setelah menginjak kaki pria tadi sekuat tenagaku.
Aku berlari menghampiri Mbak Shasa yang masih terduduk dengan memegangi kepalanya. Sepertinya Mbak Shasa kesakitan karena benturan tadi.
"Shakira, ingat apa ucapanku kemarin!" kata Mas Marcel saat aku memeluk Mbak Shasa.
"Iya, Mas. Maaf!" kataku dengan terbata. Tentu saja aku ingat ancamannya yang akan membunuh Mbak Shasa jika aku berani macam-macam.
"Lanjut saja, Pak. Anak ini berkata bohong!" kata Mas Marcel pada Pak Penghulu.
"Baiklah, kita mulai saja acaranya!" Pak Penghulu mulai membaca beberapa doa sebelum acara Ijab Kabul dimulai.