Bab 208
Aku mendesah kecewa, putus asa dengan keadaan yang kualami sekarang. Sampai di rumah, Mama memberikan sepucuk surat yang isinya menambah semangat hidupku jatuh ke dasar jurang yang paling dalam.
"Ini, Syam. Tadi dia pergi membawa semua pakaiannya. Mama sudah cegah tapi Shakira berkeras dan tak bisa dilarang," kata Mama sambil menyerahkan selembar surat padaku.
Kubuka surat dari Shakira, yang mampu meluruhkan seluruh tenagaku. aku terduduk lemah di lantai. Tanganku masih memegang selembar kertas dengan tulisan yang masih kuingat isinya.
'Assalamualaikum, Mas Hsyam. Maafkan Shakira, aku pergi dengan Mbak Shasa. Kata Mas Marcel, Mbak Shasa gak akan mungkin bisa pulih. Jadi dia akan menikahi Mbak Shasa dan aku harus ikut Mbak Shasa kemanapun. Kalau tidak Mas Marcel bilang dia akan membuang Mbak Shasa di tempat yang jauh. Aku takut Mas , mau cerita ke Mas Hisyam nanti Mbak Shasa di jahati sama Mas Marcel. Aku pamit ya, Mas, assalamualaikum. Shakira.'