Bab 206
"Kurasa minuman beralkohol telah membuat otaknya rusak," gumamku sendiri.
"Baiklah, Pak Hisyam. Berhubung hari telah mulai larut, saya permisi pulang dulu. Jika ada perlu apa-apa segera hubungi saya!" pamit Dokter Abdi.
"Iya, Dok. Terima kasih mau meluangkan waktunya kemari malam-malam seperti ini," balasku sambil menyalaminya.
Dokter Abdi telah pergi, kini hanya tinggal aku dan Shakira yang berada di depan ruang ICU ini. Malam terasa semakin panjang, karena aku belum tahu kapan lagi Shasa akan sadar.
-----------------------
"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?"
Dokter Rizal, tetangga rumah tetapi lain Blok itu tersenyum padaku. Saat tiba di rumah tadi, aku sangat khawatir melihat Husein terus merengek dalam gendongan mamaku. Suhu tubuhnya terasa sangat panas sekali.