Bab 203
"Anak, Husein bukan anakku. Dan aku masih gadis, jadi jangan panggil aku Ibu!" ketus Shasa.
"Oh, iya. Maafkan saya, ya, Mbak Shasa!" ralat suster itu.
Sepertinya dia baru sadar dengan kesalahannya. Dia menangkupkan kedua tangannya padaku sambil meminta maaf tanpa suara. Aku mengangguk sambil tersenyum, aku yakin dia juga gak sengaja.
Kami keluar dari rumah sakit, Shasa tak peduli kemana dia akan dibawa. Dia masih asyik bercanda dengan Husein, di dalam mobil pun kami tak di pedulikannya. Sampai kami tiba di toko baru dia melihat ke sekelilingnya.
"Aku tinggal disini selama ini ,Mas?" tanyanya setekah memindai sekelilingnya. Kami masih berada di dalam mobil.
"Iya, kalian tinggal di sini. Itu yang sedang melayani pembeli adalah karyawan kamu," jawabku.
Shasa menatap tajam padaku lalu menunduk memandang Husein.
"Aku sudah cinta banget sama Husein, kalau aku tinggal bersamanya boleh gak, Mas?"
Hah, maksudnya Shasa mau membawa Husein tinggal bersamanya.
