Bab 198
Sepertinya aku mengenal suaranya tadi, terdengar tak asing. Tapi siapa? Otakku terus berputar mencoba mengingat suara wanita tadi. Deg ... aku tersentak kaget begitu ingat suara siapa tadi.
Lea, suaranya sangat mirip dengan suara Lea. Dan sekarang dia sedang menuju ke toilet, tubuhku menegang, jangan-jangan dia mau beebuat jahat pada Shasa.
Dengan sekuat tenaga aku berlari mengejar wanita tadi, dengan nafas terengah aku tiba di depan toilet.
"Maaf, Mbak. Apa Mbak melihat seorang qanita hamil yang masuk ke toilet ini. Dia memakai hijab berwarna biru?" tanyaku pada penjaga toilet.
"Iya, Pak. Tadi ada wanita hamil yang masuk kemari, tapi sudah keluar. Terus dia berjalan kesana bersama wanita bercadar," jawabnya membuat aku terkesiap.
Shasa pergi bersama Lea, aku harus mengejar mereka. Tanpa mengucapkan terima kasih aku berlari ke arah yang ditunjuk penjaga toilet tadi. Ternyata mereka berjalan ke lorong yang menuju ke lift barang.
"Shasa!" teriakku memanggil Shasa.