Bab 193
Hari ini memang proyek libur, dan aku ingin memanfaatkan hari ini dengan tidur seharian.
"Tidak, Lea. Aku ingin istirahat di rumah saja. Kalau kau ingin jalan-jalan, ajak saja yang lain!" tolakku.
Lea cemberut, lalu ikut duduk disampingku.
"Mereka sudah pergi dari pagi tadi, Pak."
"Maaf Lea, aku sedang malas keluar. Aku ngantuk!"
"Ngantuk, Bapak mau aku bikinin kopi gak?" tawarnya.
Aku mengangguk, boleh juga meminum segelas kopi agar ngantukku hilang. Lea segera beranjak ke dapur, aku berjalan keluar. Duduk di teras rumah jadi pilihanku, dari pada berduaan saja di dalam bersama Lea.
Sambil menunggu kopi yang dibuat Lea, aku berdiri memandangi bunga-bunga cantik yang sedang mekar di halaman rumah. Sungguh indah dipandang, seperti aku memandang Shasa. Ah, aku mendesah, mengapa Shasa terus sih yang kuingat.
Dia saja tak mengingat diriku, buktinya sudah lebih dari dua bulan tak pernah sekalipun dia menghubungiku.
"Kopinya, Pak!"