Bab 187
Shasa tak menjawab, dia sedang memejamkan matanya. Shasa bergerak menghadapku, kami bertatapan sangat lama. Shasa mengambil tangan kananku, lalu meletakkan sesuatu di telapak tanganku.
Mataku melotot tak percaya melihat benda di tanganku, sebuah alat tes kehamilan dengan tanda garis dua.
"Apa ini, Sha. Apakah kamu sedang hamil? Jawab, Sha?"
Shasa hanya tersenyum tipis, Shasa berjalan keluar dari kamar mandi. Sampai di meja rias, Shasa membubuhkan bedak kewajahnya.
"Shasa, kamu belum menjawab pertanyaanku!" keluhku dengan kesal.
"Kita berhasil memenuhi keinginan Mama, Mas! Sebentar lagi Mama akan mendapatkan seorang cucu!"
"Ya, Allah. Alhamdulillah. Ini beneran, Sha. Kamu hamil, aku senang sekali Sha. Kamu juga senang kan?"
"Ya, aku senang Mas. Demi Mama!" jawab Shasa dengan suara datar.