Menantu
Bab 186
Seminggu sudah Mama pulang ke rumah. Sikapnya tetap tak berubah padaku dan Shasa, bicara seperlunya dan jarang keluar kamar.
Shasa sendiri sudah mau bicara padaku, itupun tak seperti dulu lagi. Aku pusing sendiri jadinya, sehingga aku malas pulang cepat. Sekarang jika sudah pulang dari kantor aku memilih menghabiskan waktu di Kafe.
Aku pulang ke rumah saat hampir tengah malam, Shasa telah tidur dengan lelapnya. Aku langsung tidur tanpa mengganti pakaianku, begitu terus setiap hari. Hingga pada hitungan hari ke sepuluh, aku pulang seperti biasa.
Suasana rumah telah sepi dan gelap, aku masuk ke rumah dengan kunci cadangan yang biasa kubawa. Lalu masuk ke kamar, aku heran karena tempat tidur Shasa kosong. Kemana dia, apa di kamar mandi.
Tanpa mengeceknya aku merebahkan diriku di atas sofa. Aku hampir terlelap ketika sebuah tangan menyentuh pipiku, terasa hangat membuatku membuka mata.
"Shasa," ucapku sambil menelan ludah.